Sejarah Jenni Rangsang
Membahas
sejarah memang tidak lepas dari
sudut pandang si penulis sejarah, ibarat mata uang sejarah selalu
mempunyai dua
sisi sudut pandang tergantung pengetahuan si penulis sejarah. pada
artikel ini saya akan menceritakan sejarah Jennih
Rangsang sesuai apa yang saya ketahui jadi pada artikel ini tidak mutlak
kebenarannya bisa jadi saya salah namun artikel ini dapat kita jadikan
refrensi sebagai alat pembanding bagi kita yang ingin mengetahui
sejarah jennih rangsang. jikalau kalian memiliki pengetahuan tentang
sejarah jennih rangsang yang berbeda dengan apa yang saya sampaikan di
sini silahkan kalian tulis pada kolom komentar di bawah, untuk
melengkapai atau menyangga artikel saya ini. mari kita berfikir dewasa,
bertutur baik tanpa hujatan dan hinaan.
latar belakang penulisan artikel ini yakni untuk menyangga pendapat orang-orang yang mengatakan jennih rangsang itu potolan SHT.
suatu saat seseorang anggota jennih rangsang sedang meng Print Logo jennih rangsang pada saat itu ada seseorang di sampingnya bertanya " itu lambang silat apa dek?". kemudian di jawab oleh pemuda itu " ini lambang Jennih rangsang pak". kemudian orang itu menjawab " oh yang potolan SHT ijo itu ya ".
dari cerita itu terlihat bahwa ada beberapa orang dari perguruan lain mengganggap seperti itu padahal tidak demikian.
berangkat dari itulah saya tulis artikel ini untuk menyangga pendapat mereka. pada artikel ini metode yang saya gunakan untuk memper oleh data yakni dengan bertanya kepada orang-orang yang menurut saya mengetahui sejarah Jennih rangsang. dan melihat beberapa dokumen yang ada. pada kesempatan ini saya membatasi sejarah jennih rangsang sampai pada priode tertentu saja karena Sejarah akan terus berlanjut begitulah seterusnya seiring waktu terus berjalan akan selalu ada sejarah baru.
latar belakang penulisan artikel ini yakni untuk menyangga pendapat orang-orang yang mengatakan jennih rangsang itu potolan SHT.
suatu saat seseorang anggota jennih rangsang sedang meng Print Logo jennih rangsang pada saat itu ada seseorang di sampingnya bertanya " itu lambang silat apa dek?". kemudian di jawab oleh pemuda itu " ini lambang Jennih rangsang pak". kemudian orang itu menjawab " oh yang potolan SHT ijo itu ya ".
dari cerita itu terlihat bahwa ada beberapa orang dari perguruan lain mengganggap seperti itu padahal tidak demikian.
berangkat dari itulah saya tulis artikel ini untuk menyangga pendapat mereka. pada artikel ini metode yang saya gunakan untuk memper oleh data yakni dengan bertanya kepada orang-orang yang menurut saya mengetahui sejarah Jennih rangsang. dan melihat beberapa dokumen yang ada. pada kesempatan ini saya membatasi sejarah jennih rangsang sampai pada priode tertentu saja karena Sejarah akan terus berlanjut begitulah seterusnya seiring waktu terus berjalan akan selalu ada sejarah baru.
Diceritakan
didalam buku
pedoman Jennih Rangsang bahwasannya sejak tahun 1945 KH. Ahmad Sodiq
telah
membuka latihan pencak silat di daerah Sumlaran. Beliau terkenal sebagai
orang yang sakti. Dalam buku pedoman Jennih Rangsang di katakan bahwa
KH. Ahmad Sodiq
berasal dari daerah Paciran (Sunan Drajad) Lamongan dan Pada
tahun 1975 salah seorang murid muda KH.
Ahmad sodiq yang bernama Nuradji
Irawan dipercaya oleh KH. Ahmad Sodiq untuk memimpin perguruan
pencak silat ini karena pada saat itu belum memiliki nama kemudian Abah Nuraji Irawan memberikan
sebuah nama JENNIH RANGSANG. Yang
diambil dari bahasa sangsekerta yang berarti SUCI DIRI. Kemudian
perguruan ini diresmikan pada tahun 1987 di daerah kecamatan Sukodadi
kabupaten
Lamongan. (sumber dari buku pedoman jennih rangsang bisa mendatangi mas
Bakri Susanto dan murid-muridnya untuk melihat buku tersebut). namun
dalam dokumen yang didaftarkan ke IPSI tercatat. Jennih Rangsang di
resmikan tahun 1978. (bisa mendatangi mas Sugianto untuk melihat dokumen
tersebut). perbedaan angka tahun pada kedua dokumen tersebut bisa saja
Dimungkinkan karena salah ketik. karena
melihat angka yang di gunakan sama. sehingga kemungkinan salah ketik
sangatlah besar.
Pada
dokumen Jennih Rangsang Yang
terdaftar di IPSI di jelaskan bahwasannya Abah Nuraji Irawan juga
menekuni beberapa bela diri lain diantaranya
KARATE-DO, Pencak Organisasi (PO), Cup Lamongan dan Kungfu. (bisa
dilihat di AD ART Jenni rangsang di Mas Sugianto). dan dari cerita
sebagian orang Abah
Nuraji Irawan juga merupakan pendekar Tapak Suci.
berjalannya
waktu anggota jennih rangsang semakin banyak, perguruan –
perguruan
lain pun menaruh segan kepada anggota-anggota Jennih Rangsang. salah
satu anggota jennih rangsang yang ikut mengembangkan jennih rangsang
adalah mas Busro. beliau sebelumnya pernah belajar di PSHT kemudian
bergabung dengan jennih rangsang beliau adalah cucu dari KH. Ahmad
Sodiq. mungkin kerena inilah sebagian orang mengira jenni rangsang
potolan SHT padahal tidak demikian. yang benar yaitu beliau bergabung di
jennih rangsang.
Salah satu murid Mas Busro diantaranya
adalah Mas Bakri Susanto. Jika di runtut maka Mas Bakri Susanto masih adik
seperguruannya Mas Sugianto.
Mas Bakri
didikannya Mas Busro sedangkan Mas Sugianto didikan Abah Nuraji Irawan.
Namun sayang nya beberapa waktu selanjutnya sedikit kader Jennih
Rangsang yang membuka
latihan sehingga dengan berlalunya
waktu kader-kader Jennih Rangsang berkurang bahkan pernah mengalami
kekosongan latihan. Hal ini menggugah kedua kader terbaik Jennih
Rangsang
Untuk Membuka Latihan dan melanjutkan perjuangan pendahulunya yakni Mas
Sugianto dan Mas Bakri Susanto. Dari kedua kader inilah sejarah baru
Jennih
Rangsang di mulai. Mas Bakri Susanto Membuka Latihan di Kadungrembug dan
Mas
Sugianto Membuka Latihan di Dukoh.
Di
Duko Mas Sugianto Berhasil melahirkan banyak anggota-anggota baru
jennih rangsang sampai beberapa generasi, diantara murid mas sugianto
yakni Mas Dwi (dari dusun keduwol), Mas Sigit (dari dusun sukolilo),
Mas Ebit, Mas Soleh, Mas Rudi, mas Toyek dan masih bayak yang lain nya.
pada mulanya logo jennih rangsang tidak seperti yang kita gunakan sekarang, jenih rangsang pernah menggunakan telapak tangan sebagai lambangnya, tangan mengepal tanpa sinar dan berganti - ganti sampai menjadi bentuk logo yang sekarang tangan mengepal dengan sinar matahari. logo yang sekarang adalah hasil karya dari Mas Sigit.
pada mulanya logo jennih rangsang tidak seperti yang kita gunakan sekarang, jenih rangsang pernah menggunakan telapak tangan sebagai lambangnya, tangan mengepal tanpa sinar dan berganti - ganti sampai menjadi bentuk logo yang sekarang tangan mengepal dengan sinar matahari. logo yang sekarang adalah hasil karya dari Mas Sigit.
Sementara di Kadungrembug Mas Bakri
Susanto berhasil melahirkan banyak anggota baru jenni rangsang sampai beberapa generasi, diantara murid mas bakri
Mas
Hartono,
Mas Suyanto, Mas A’an, Mas Nuruddin, Mas Anam, Mas Bukori dan Mas Arki
Susanto. Mas Agus Setiawan, Mas Riyan, Mas Azis, dan masih banyak yang
lainnya.
Pada Masa inilah kemudian Jennih Rangsang berkembang dan semakin
berkibar luas. Diantara kader Jennih Rangsang Lulusan Kadungrembug yang
berhasil mengibarkan sayapnya dan membuka ranting di daerah masing-masing
adalah Mas Riyan Firmansha dan kawan-kawan yang berhasil membuka ranting di Modo, Kebonsari, dan sekitarnya.
Mas Azis dan kawan-kawan yang berhasil membuka
latihan di Bali, dan Mas Agus Setiawan yang
berhasil membuka Latihan di Sulawesi dan Papua (nabire).
semua orang di atas memainkan perannya masing-masing demi kejayaan Jennih Rangsang. Inilah kita
Jennih Rangsang Lahir dari perbedaan yang menyatu menjadi satu yakni JENNIH
RANGSANG. Perbedaan itulah
yang membuat kita Berkembang. Karena itulah
jati diri kita. Hindari Ke Egoisan, karena Ke Egoisan hanya akan menghancurkan kita.
jangan menghujat jika anda sendiri tidak tau sejarah sebenarnya.
jangan menghujat jika anda sendiri tidak tau sejarah sebenarnya.
sekedar mengutip pesan dari Mas Busro
“ Jurus/Kekuatan apapun yang kamu masukkan dalam Jennih
Rangsang Silahkan , Teknik apapun yang kamu masukkan dalam Jennih Rangsang
Silahkan.”
Pesan dari mas Busro (Tuban) Cucu dari KH.Ahmad
Sodiq
Ohhh jadi seperti ini yh sejarahnya...
BalasHapusMas bakri susanto , sekarang bermukim di dusun sumampir desa madulegi nggih ??
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus